LRT Jabodebek: Inilah Penyebab LRT Gangguan Hingga Evakuasi

Berita Viral36 Dilihat

Gangguan LRT Jabodebek Karena Kerusakan Sistem Third Rail: Kronologi & Dampak

Jakarta — Pada Sabtu pagi, 25 Oktober 2025, layanan transportasi massal LRT Jabodebek (Jakarta–Bogor–Depok–Bekasi) mengalami gangguan besar ketika sistem kelistrikan menyuplai kereta—sering disebut third rail—terjadi kerusakan. Akibatnya, lima rangkaian (trainset) berhenti mendadak di lintas yang berbeda, dan sebanyak 653 penumpang dievakuasi secara darurat.

Kronologi Gangguan

Pukul 08.41 WIB, beberapa rangkaian LRT Jabodebek berhenti di jalur seperti Kuningan–Pancoran, Taman Mini–Kampung Rambutan, Bekasi Barat–Cikunir 2, dan Cawang–Halim.
Pihak pengelola, PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku operator LRT memberi keterangan bahwa penyebab utamanya adalah kelistrikan: sistem third rail—yang menyuplai daya ke kereta—terganggu sehingga perjalanan seluruh lintas terhenti.
Evakuasi dilakukan dengan membawa penumpang keluar dari rangkaian ke stasiun terdekat, menggunakan jalan kaki bila perlu. Tidak ada korban jiwa atau luka serius yang dilaporkan.

Penanganan & Pemulihan Layanan

Setelah tim teknis dan petugas pengelola melakukan pemeriksaan, layanan LRT Jabodebek dinyatakan beroperasi kembali normal di semua lintas. Dalam pernyataannya, operator meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Mereka juga mengingatkan pengguna untuk selalu waspada dan mematuhi petunjuk evakuasi darurat bila terjadi gangguan.

Dampak Gangguan bagi Pengguna

Gangguan ini menunjukkan kerentanan sistem transportasi massal yang sangat bergantung pada infrastruktur kelistrikan. Beberapa dampaknya:

  • Penumpang mengalami keterlambatan atau pembatalan perjalanan.

  • Kredibilitas layanan LRT sebagai alternatif transportasi publik di Jabodetabek sempat tertantang.

  • Kebutuhan evakuasi dan koordinasi petugas menjadi sorotan, terutama dalam aspek keselamatan dan respons cepat.

Apa yang Bisa Dipelajari dan Tindakan Lanjutan

  1. Pemeriksaan rutin dan perawatan sistem kelistrikan: Pengelola layanan wajib melakukan inspeksi berkala pada third rail dan komponen kritis lainnya untuk meminimalkan gangguan.

  2. Peningkatan prosedur evakuasi: Meski evakuasi berhasil, proses pengamanan penumpang bisa terus ditingkatkan agar lebih cepat dan aman.

  3. Transparansi dalam penanganan: Operator perlu memberikan laporan terbuka terkait penyebab gangguan dan langkah perbaikan agar kepercayaan publik tetap terjaga.

  4. Diversifikasi sumber daya dan backup sistem: Memiliki sistem cadangan atau mekanisme fallback dapat mengurangi dampak jika suplai listrik utama terganggu.

Konteks Lebih Luas

LRT Jabodebek yang dioperasikan sejak Agustus 2023, merupakan salah satu elemen penting dalam integrasi transportasi massal di wilayah Jabodetabek. Wikipedia Gangguan besar seperti ini bisa mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap keandalan moda transportasi massal tersebut dan berpotensi mempengaruhi angka pengguna.

Kesimpulan

Gangguan sistem third rail yang menyebabkan layanan LRT Jabodebek sempat berhenti menunjukkan bahwa meski teknologi sudah maju, aspek pemeliharaan, kesiapan darurat dan manajemen risiko tetap krusial. Dengan tindakan cepat dan pemulihan yang berhasil, layanan kembali berjalan normal — namun tantangan keandalan jangka panjang tetap perlu perhatian serius dari operator dan regulator.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *