Aqua Terang-terangan Bantah Isu Air Sumur Bor di Depan DPR

Berita Viral69 Dilihat

AQUA menjelaskan di hadapan DPR RI bahwa meskipun bersumber dengan pengeboran, air produksi mereka tetap berasal dari pegunungan atau akuifer terlindungi — bukan sumur bor dangkal seperti tudingan. Kami kupas detil penjelasan, kontroversi, dan implikasinya.


Latar Belakang

Beberapa waktu terakhir muncul tudingan bahwa air kemasan AQUA berasal dari sumur bor dangkal, bukan dari mata air pegunungan seperti citranya selama ini. Gen Amikom+3CNN Indonesia+3inilah.com+3
Tudingan muncul setelah sidak di pabrik AQUA di Subang (PT Tirta Investama) yang menunjukkan adanya pengeboran sampai kedalaman 100–130 meter. inilah.com+1
Tanggapan datang dari pihak AQUA yang kemudian diundang ke DPR RI untuk menjelaskan rincian sumber air mereka. detikfinance+1


Penjelasan Resmi AQUA ke DPR RI

Selasa, 10 November 2025, wakil manajemen AQUA (melalui Danone Indonesia sebagai induk) hadir di rapat kerja dengan Komisi VII DPR untuk menjawab pertanyaan. detikfinance
Beberapa poin penting dari penjelasan mereka:

  • Pengeboran dilakukan untuk mencapai sumber air dalam atau akuifer yang terlindungi, bukan sekadar “sumur bor biasa”. detikfinance+1

  • Sumber air itu diklaim berasal dari sistem pegunungan: air hujan yang meresap dan terakumulasi di lapisan batuan, kemudian diambil melalui pengeboran. CNBC Indonesia+2detikfinance+2

  • Proses penelitian melibatkan studi hidrogeologi dan isotop untuk memastikan bahwa asal air benar‑benar dari daerah tangkapan air pegunungan, bukan air tanah dangkal yang mudah tercemar. detikfinance

  • Pengeboran pun dilakukan dengan izin dari instansi terkait (Kementerian ESDM) dan dilakukan di lokasi yang memang telah ditetapkan sebagai sumber oleh perusahaan. CNBC Indonesia+1

  • AQUA menegaskan bahwa istilah “sumur bor” dalam tudingan publik berbeda konteks: mereka menggunakan lubang bor untuk mengakses akuifer dalam, bukan sumur bor sederhana yang merujuk ke air tanah dangkal. Sehat AQUA


Kontroversi & Kritik

Meski penjelasan telah disampaikan, sejumlah pihak tetap menyuarakan keberatan:

  • Walhi menyoroti bahwa pengambilan air dari sumur bor dalam tetap terkait dengan pengambilan air tanah yang bisa punya dampak lingkungan dan sosial, dan menilai pemerintah “seolah baru tahu” hal ini sudah lama berlangsung. inilah.com

  • Anggota DPR dari Komisi VI mengusulkan agar dilakukan investigasi lebih lanjut terkait izin, volume pengambilan, dan dampak terhadap masyarakat sekitar. JDIH DPR+1

  • Tuduhan bahwa citra “air pegunungan murni” yang dibangun brand selama ini jadi kabur karena penggunaan istilah pengeboran. Publik merasa konsep “pegunungan” dan “bor” dipertanyakan maknanya. CNN Indonesia+1


Analisis: Apa Maknanya untuk Konsumen & Industri

  • Untuk konsumen: Penjelasan AQUA mempertegas bahwa “sumber pegunungan” tidak selalu berarti mata air terbuka di permukaan, tapi termasuk akuifer dalam di bawah pegunungan. Namun persepsi publik bisa berbeda.

  • Untuk industri AMDK (Air Minum Dalam Kemasan): Kasus ini menyoroti pentingnya transparansi sumber air serta proses izin; reputasi merek bisa terpukul jika persepsi publik merasa “tertipu”.

  • Untuk regulasi & lingkungan: Pengambilan air bawah tanah dalam jumlah besar bisa punya isu lingkungan (contoh: penurunan muka tanah, gangguan aliran air masyarakat). Regulasi pengambilan air tanah dan pemantauan menjadi penting.


Kesimpulan

AQUA menghadapi tudingan bahwa sumber airnya berasal dari “sumur bor”, dan pihaknya menjelaskan di DPR bahwa pengeboran adalah metode untuk mengakses akuifer dalam yang berkaitan dengan sistem air pegunungan. Meskipun demikian, kritik masih muncul terkait izin, dampak lingkungan, dan citra merek. Konsumen dan regulator sebaiknya memperhatikan data dan transparansi sumber untuk memastikan produk sesuai dengan klaim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *