Tepat satu bulan menjabat sebagai Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap kesan dan pengalaman awalnya memimpin Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Menurutnya, masa transisi penuh dinamika, namun secara umum kondisi masih dapat dikendalikan dan memberi pengalaman yang “menarik.” ANTARA News Yogyakarta+3Antara News+3Antara News+3
“Kesannya (jadi Menkeu) menarik. Penuh tantangan, tapi pasti bisa kami kendalikan,” ujar Purbaya setelah menghadiri acara Prasasti Luncheon Talk di Jakarta. Antara News+2Antara News+2
Ia bahkan menyebut bahwa beban tanggung jawabnya terasa begitu besar sehingga “rasanya seperti sudah menjabat satu tahun.” ANTARA News Yogyakarta+3Jawa Pos+3periskop.id+3
Berikut rangkuman pengalaman, langkah kebijakan, serta tantangan yang dihadapi Purbaya dalam 30 hari awal sebagai bendahara negara.
Latar Belakang Penunjukan Purbaya
Purbaya Yudhi Sadewa ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati dan mulai secara resmi menjabat pada 8 September 2025. Bisnis Ekonomi+3Antara News+3Antara News+3 Serah terima jabatan dilakukan keesokan harinya di kantor Kemenkeu, Jakarta. Bisnis Ekonomi+3ANTARA News Yogyakarta+3Antara News+3
Beberapa catatan menarik dari masa transisi:
-
Purbaya mengaku baru diberitahu tentang pengangkatannya sekitar 3,5 jam sebelum pelantikan. detiknews
-
Sebelum menjabat sebagai Menkeu, Purbaya memiliki rekam jejak sebagai ekonom dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di berbagai lembaga kajian pemerintah dan posisi strategis. Bisnis Ekonomi+4detikfinance+4Bisnis Ekonomi+4
-
Kritikus sempat mempertanyakan apakah Purbaya memiliki pengalaman praktis mengelola fiskal negara, namun dia menyatakan bahwa tuduhan tidak berpengalaman adalah “salah besar.” Bisnis Ekonomi+2detikfinance+2
Langkah-Langkah Kebijakan di Bulan Pertama
Dalam rentang satu bulan menjabat, Purbaya telah meluncurkan beberapa kebijakan strategis dan tindakan operasional untuk memperkuat fungsi fiskal negara:
Kebijakan / Tindakan | Tujuan & Penjelasan |
---|---|
Relokasi dana pemerintah dari BI ke Himbara senilai Rp 200 triliun | Untuk meningkatkan likuiditas sistem perbankan milik negara dan menekan cost of funds, sekaligus mendorong kredit, konsumsi, dan investasi melalui efek ganda (multiplier) ANTARA News Yogyakarta+2Antara News+2 |
Penempatan SAL (Saldo Anggaran Lebih) APBN ke BPD | Langkah untuk memperluas penyaluran dana ke daerah melalui bank pembangunan daerah ANTARA News Yogyakarta+2Antara News+2 |
Pembatalan usulan kenaikan tarif cukai rokok | Purbaya memutuskan untuk membatalkan rencana tersebut dan menyiapkan strategi alternatif untuk menjaga penerimaan negara dan kelangsungan industri rokok ANTARA News Yogyakarta+1 |
Penindakan rokok ilegal | Menyorot jalur distribusi di jalur hijau kepabeanan, platform e‑commerce, hingga toko kelontong luring Antara News+1 |
Penagihan tunggakan pajak | Fokus pada 200 wajib pajak besar dengan potensi penagihan hingga sekitar Rp 60 triliun; cicilan yang sudah masuk disebut mencapai Rp 7 triliun Antara News+1 |
Monitoring penyerapan anggaran & realokasi anggaran yang kurang optimal | Kementerian/Lembaga (K/L) yang belum menyerap anggaran akan dievaluasi dan anggarannya dapat direalokasi ke program prioritas lain (contoh: Makan Bergizi Gratis) Antara News+2ANTARA News Yogyakarta+2 |
Penyesuaian alokasi Transfer ke Daerah (TKD) | Dalam rancangan APBN 2026, alokasi TKD ditingkatkan sebesar Rp 43 triliun, dari Rp 649,90 triliun menjadi Rp 692,99 triliun Antara News+2ANTARA News Yogyakarta+2 |
Selain kebijakan fiskal dan alokasi anggaran, Purbaya juga menunjukkan sikap tegas dalam hubungan fiskal dan parlemen:
-
Dalam pembahasan RAPBN 2026, Purbaya pernah melakukan roasting terhadap Ketua Banggar DPR yang meminta penambahan bantuan pangan (minyak goreng). Dia menegaskan bahwa pemerintah siap menyesuaikan apabila perlu, dan mendorong kesepakatan atas dasar daya dukung fiskal. Bisnis Ekonomi
-
Ia juga menyebutkan bahwa tren positif di pasar modal — termasuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) — adalah salah satu indikator optimisme publik terhadap kebijakan fiskal pemerintah. 20DETIK
Tantangan & Catatan Penting
Walaupun optimis, Purbaya menghadapi sejumlah tantangan besar dalam periode awal jabatannya:
-
Tantangan fiskal dan beban utang tinggi
Dengan situasi penerimaan pajak yang melambat dan beban pembayaran bunga utang yang besar, manajemen kas negara menjadi pekerjaan rumah utama. detikfinance -
Ekspektasi publik & pasar
Media asing mencermati penunjukan Purbaya sebagai ritual pengamanan pasar, sekaligus kekhawatiran mengenai stabilitas kebijakan fiskal dan kredibilitas transisi menteri. Bisnis Ekonomi -
Kebutuhan eksekusi cepat
Menurut Purbaya sendiri, setiap kebijakan harus segera dijalankan agar dampaknya dapat segera terasa. Waktu yang sempit memaksa prioritas ketat terhadap berbagai program. detikfinance+1 -
Integritas & reformasi internal Kemenkeu
Dalam sorotan publik, Purbaya menyatakan akan menindak aparatur pajak maupun bea cukai jika terdapat praktik penyimpangan atau kurang baik. Reddit+2ANTARA News Yogyakarta+2 -
Konsistensi kebijakan jangka menengah
Tantangan tidak berhenti pada 30 hari pertama. Untuk menjaga kepercayaan investor dan publik, diperlukan kesinambungan dan transparansi dalam kebijakan fiskal ke depan.
Perspektif & Harapan ke Depan
Sebagai figur baru di posisi strategis, Purbaya menghadapi ekspektasi tinggi untuk “mengoreksi arah ekonomi” dan memacu pertumbuhan, terutama setelah periode ketidakpastian global. Jawa Pos+2detikfinance+2
Beberapa hal yang menjadi sorotan ke depan:
-
Sejauh mana kebijakan relokasi dana dan penggunaan SAL dapat meningkatkan likuiditas dan investasi daerah
-
Keberhasilan penagihan tunggakan pajak sebagai sumber tambahan penerimaan
-
Realisasi program-program prioritas secara efisien dan tepat sasaran
-
Konsistensi dalam penegakan reformasi internal di Kemenkeu dan keterbukaan kebijakan
Meski baru berjalan sebentar, transformasi yang diinisiasi Purbaya menjadi titik awal yang akan terus diuji sepanjang masa jabatan. “Kusut tapi menarik” barangkali adalah gambaran tepat dari fase awalnya — kompleks, penuh tantangan, dan menuntut kecepatan serta ketajaman keputusan.