INFOLANGSUNG.COM – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan kembali mengemukakan rencananya membangun family office di Bali sebagai “surga investasi” bagi individu berkemampuan tinggi. Namun, hingga saat ini, keputusan final terkait inisiatif tersebut masih bergantung pada pertimbangan Presiden.
Berikut dinamika, tantangan, dan proyeksi gagasan ini:
Latar Belakang Gagasan & Tujuan
-
Konsep family office sudah lama diperkenalkan Luhut. Pada Mei 2024, dalam forum World Water Forum di Bali, ia menyatakan dorongan agar Bali menjadi pusat (hub) family office seperti di Hong Kong atau Singapura. Antara News+3Antara News+3DDTCNews+3
-
Luhut menyebut bahwa sudah ada beberapa konglomerat asing yang menunjukkan minat mendaftar sebagai family office di Bali. Antara News
-
Salah satu elemen penting dari gagasan ini adalah insentif yang kompetitif (termasuk relaksasi pajak atau kebijakan fiskal khusus) agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain yang telah lebih dulu menerapkan family office. suara.com+4Antara News+4Bisnis Ekonomi+4
-
Luhut menyebut bahwa studi dan persiapan telah dilakukan cukup lama, dan pihaknya berkomitmen untuk membawa gagasan ini ke tahap eksekusi segera. PAJAK.COM+3Antara News+3Bisnis Ekonomi+3
Langkah Persiapan & Status Terkini
-
Pengajuan ke Presiden & Persetujuan Awal
Luhut menyatakan akan mengusulkan pembentukan family office kepada Presiden Prabowo Subianto, dengan target “bulan depan” agar gagasan bisa segera dijadikan kebijakan. Antara News+1
Bahkan, ada laporan bahwa Presiden telah memberikan “go‑ahead” (lampu hijau) atas gagasan ini, sehingga tim sudah mulai bekerja. Republika Online+2detikfinance+2 -
Pembentukan Tim & Kajian Teknis
Sejak awal tahun 2025, tim gabungan dari DEN dan Kemenko Perekonomian telah mulai bekerja menyusun konsep teknis dan regulasi terkait family office. detikfinance+3PAJAK.COM+3Republika Online+3
Luhut menyebut bahwa selama enam bulan terakhir sudah dilakukan kajian mendalam dan keterlibatan investor global seperti Ray Dalio untuk memberi masukan. Bisnis Ekonomi+3detikfinance+3Bisnis Ekonomi+3
Salah satu wacana spesifik adalah menjadikan Bali sebagai “surga bebas pajak” bagi investor luar yang menyimpan uangnya di Indonesia melalui skema family office, asalkan investasi tetap dilakukan di dalam negeri. detikcom+2Bisnis Ekonomi+2 -
Penolakan / Skeptisisme dari Kementerian Keuangan
Meskipun gagasan tersebut mendapat dukungan internal, rencana family office juga menghadapi keberatan dari Kementerian Keuangan. Dalam laporan media, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa pihaknya menolak penggunaan dana APBN untuk membiayai proyek family office. suara.com
Purbaya menyebut bahwa jika gagasan ini akan berjalan, sebaiknya tidak menggunakan alokasi dana negara. suara.com -
Penegasan dari Luhut & Optimisme
Di tengah dinamika tersebut, Luhut tetap optimistis bahwa gagasan family office akan dijalankan. Ia menegaskan bahwa semua pihak — termasuk Kemenkeu — harus satu suara dalam menyetujui pembentukan skema ini. Bisnis Ekonomi+2detikfinance+2
Pada Juli 2025, Luhut menyatakan bahwa proyek ini tetap berjalan dan ditargetkan operasional dalam tahun yang sama, dengan harapan keputusan Presiden segera diberikan. detikfinance
Pro dan Kontra, Peluang & Tantangan
Peluang & Potensi
-
Masuknya modal asing & devisa
Dengan skema yang menarik, dana konglomerat global bisa masuk ke Indonesia dan digunakan untuk investasi di sektor riil, memperkuat cadangan devisa. Luhut sering menyebut bahwa uang tersebut “diinvestasikan, bukan sekadar ditahan”. Bisnis Ekonomi+2Bisnis Ekonomi+2 -
Persaingan global
Jika berhasil, Indonesia dapat menjadikan Bali sebagai alternatif bagi investor kaya dunia, sejalan dengan city-hub kekayaan di Singapura, Hong Kong, atau Uni Emirat Arab. DDTCNews+2Bisnis Ekonomi+2 -
Insentif fiskal & kebijakan menarik
Gagasan insentif pajak atau regulasi khusus bisa menjadikan Indonesia sebagai destinasi favorit bagi pengelolaan kekayaan ultra‑kaya, bila disusun secara hati-hati dan seimbang. Bisnis Ekonomi+2DDTCNews+2
Tantangan & Kritik
-
Pengaduan terhadap penggunaan APBN
Penolakan dari Menteri Keuangan menunjukkan ketidaksetujuan penggunaan anggaran negara untuk mendukung skema ini. Ini menunjukkan bahwa batas antara kebijakan strategis dan beban fiskal menjadi titik sensitif. suara.com -
Transparansi, tata kelola, dan risiko regulasi
Konsep family office memerlukan regulasi yang jelas, sistem arbitrase internasional, kepastian hukum (common law), dan jaminan keamanan hukum agar investor percaya. DDTCNews+2Bisnis Ekonomi+2 -
Resistensi internal & kementerian terkait
Jika kementerian keuangan atau lembaga pengawas lainnya tidak mendukung atau merasa proyek ini tidak menguntungkan dari sisi penerimaan pajak, proyek bisa tertahan atau dilemahkan. -
Persepsi publik & keadilan fiskal
Masyarakat dapat mengkritik apabila kebijakan ini dianggap memberikan “zona bebas pajak untuk orang kaya” sementara sebagian besar rakyat tetap membayar pajak penuh.
Kesimpulan & Prospek Ke Depan
Gagasan Luhut untuk membangun family office di Bali adalah inisiatif ambisius yang menggabungkan aspek investasi, perpajakan, dan kebijakan fiskal strategis. Ide ini memiliki potensi menarik modal global dan mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menghadapi tantangan besar terkait persetujuan pemerintah pusat dan respons dari kementerian keuangan.
Pada akhirnya, keputusan final apakah gagasan ini akan dijalankan berada di tangan Presiden. Hingga saat ini, rencana tersebut masih dalam tahap pertimbangan, kajian teknis, dan finalisasi regulasi. Jika berjalan, Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang menawarkan fasilitas pengelolaan kekayaan modern dan kompetitif bagi individu dengan tingkat kekayaan tinggi.