Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah mengumumkan rencana ambisius menghadirkan akses internet tetap (fixed broadband) dengan kecepatan hingga 100 Mbps dan tarif yang sangat terjangkau, yaitu mulai Rp 100.000 – Rp 150.000 per bulan. Bisnis Teknologi+5Strategi News+5Bisnis Teknologi+5
Berikut ringkasan lengkap dari rencana tersebut, kondisi terkini, hingga tantangan yang dihadapi.
Apa yang diumumkan?
-
Komdigi menargetkan layanan internet dengan kecepatan hingga 100 Mbps tersedia untuk masyarakat dengan tarif mulai Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per bulan. Bisnis Teknologi+2DistrikNews.com – News and Lifestyle+2
-
Salah satu jalannya ialah melalui pelelangan pita frekuensi 1,4 GHz yang akan diperuntukkan bagi layanan broadband wireless access (BWA) dan fixed broadband dengan harga terjangkau. DistrikNews.com – News and Lifestyle+2Antara News+2
-
Pemerintah juga meminta para operator untuk memperluas jaringan kecepatan tinggi hingga wilayah pelosok (daerah 3 T) yang selama ini belum memiliki akses memadai. Antara News+1
Kapan berlaku dan siapa yang melaksanakan?
-
Rencana lelang frekuensi 1,4 GHz dipersiapkan sejak awal tahun 2025 dan disebut‑sebut akan berlangsung dalam waktu dekat. Strategi News+1
-
Setelah pemenang lelang terpilih, mereka diwajibkan membangun infrastruktur (termasuk backhaul/fiber optik) sebelum layanan dapat diselenggarakan secara komersial. Kompas Nasional+1
-
Sebagai contoh, Komdigi menyebut bahwa keberhasilan tarif Rp100.000 untuk 100 Mbps “tergantung kesiapan pasar”. Bisnis Teknologi+1
Terlalu bagus untuk jadi benar? Kondisi saat ini
-
Meskipun target sudah diumumkan, belum ada pengumuman resmi bahwa paket 100 Mbps dengan tarif Rp100.000 telah tersedia secara luas. Program masih dalam tahapan persiapan. Antara News+1
-
Infrastruktur backhaul (jaringan tulang punggung seperti fiber optik) menjadi syarat mutlak agar layanan 100 Mbps dengan tarif rendah bisa dijalankan. Tanpa itu, kualitas bisa terganggu. Bisnis Teknologi+1
-
Persentase rumah tangga yang sudah terjangkau fixed broadband baru sekitar 20–21 % di Indonesia. Antara News+1
-
Meskipun demikian, pemerintah tetap optimis mencapai target tersebut dalam jangka menengah. Kompas Nasional+1
Mengapa langkah ini penting?
-
Akses internet cepat dan terjangkau menjadi salah satu fondasi pertumbuhan ekonomi digital. Bisnis Teknologi+1
-
Dengan kecepatan 100 Mbps yang lebih terjangkau, diharapkan semakin banyak rumah tangga yang bisa menikmati layanan broadband berkualitas — bukan hanya di kota besar tetapi juga di daerah.
-
Penurunan harga (atau tarif yang jauh lebih rendah) juga akan membuka peluang bagi UKM, pendidikan jarak jauh, dan layanan digital lainnya.
Tantangan yang perlu diatasi
-
Infrastruktur: Backhaul fiber optik atau jaringan kabel lainnya harus tersedia untuk memastikan kecepatan 100 Mbps bisa dicapai dengan stabil. Bisnis Teknologi
-
Skema bisnis operator: Tarif yang sangat rendah berarti operator harus efisien dan mungkin bergantung pada skala besar jumlah pelanggan agar tetap layak secara ekonomi. Bisnis Teknologi+1
-
Kesiapan wilayah: Daerah yang belum terjangkau jaringan kabel fiber, terutama di wilayah pelosok, masih menghadapi tantangan besar. Antara News+1
-
Waktu implementasi: Meskipun program sudah diumumkan, realisasinya belum terlihat secara konkret di banyak wilayah — artinya harga “resmi turun” belum dialami oleh banyak pelanggan.
Kesimpulan
Rencana pemerintah untuk menghadirkan layanan internet 100 Mbps dengan tarif Rp100.000–Rp150.000 per bulan adalah langkah ambisius dan sangat positif. Namun, belum bisa dikatakan bahwa tarif tersebut sudah “resmi turun” dan tersedia secara nasional. Pelaksanaannya masih bergantung pada hasil lelang frekuensi, pembangunan infrastruktur, dan kesiapan pasar.
Bagi konsumen: ini adalah kabar baik, namun dianjurkan untuk tetap memantau pengumuman resmi operator serta mengecek paket yang berlaku di wilayah Anda.